EVOLUSI SISTEM
INFORMASI
Sistem Informasi
merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Sistem Informasi
yang fleksibel dan bisa beradaptasi merupakan kekuatan utama bagi inovasi
bisnis maupun organisasional. Sementara itu sistem yang kaku justru berpotensi
menjadi penghalang kemajuan.
De Michelis
berargumentasi bahwa untuk bisa menghadapi perubahan secara efektif, perlu
adanya adopsi sebuah pendekatan yang bersifat komprehensif. Pendekatan
ini bersifat multidisipliner, baik di area teknologi informasi, administrasi
bisnis, maupun aspek-aspek sosial yang biasanya menjadi kajian ilmu-ilmu
sosiologi dan antropologi. Pada dasarnya perubahan atas sistem informasi
tersebut menyentuh tiga sisi perubahan: sistem, kolaborasi kelompok, dan
organisasi, yang disebut dengan the three facets of information systems.
Sisi Kolaborasi
Kelompok biasanya berkaitan dengan para pengguna yang bekerja dengan
proses-proses yang sejenis (misalnya menangani order pembelian barang) atau
aktivitas-aktivitas yang bersifat ad-hoc ( seperti menyusun
laporan-laporan). Dalam melakukan kegiatan tersebut, manusia saling
mengkoordinasikan aktivitasnya, bersifat adptif terhadap gangguan-gangguan, dan
ada proses berlatih melalui diskusi dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya.
Sifat alami sisi ini adalah fluktuasinya yang tinggi dan sulit diprediksi
polanya karena harus berurusan dengan cara manusia dalam berkomunikasi dan
memecahkan persoalan. Pada sisi ini, model organisasi bisa dilihat sebagai
rujukan dalam bekerja tetapi bisa juga dilihat sebagai pembatas yang terlalu
birokratis sehingga menghambat kreatifitas.
Sisi Organisasi
menempatkan model organisasi sebagai rujukan utama, dan semua implementasi
teknologi akan mengacu pada model tersebut. Sifatnya top-down,
dengan tujuan organisasi menjadi benchmark apakah sistem
informasi bisa memecahkan persoalan yang dihadapi. Implementasi sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) banyak mengadopsi sudut pandang ini. Tetapi
kita masuk kepada penjabaran yang lebih rinci, biasanya pendekatan ini akan
terbentur pada sifat alami kolaborasi kelompok yang cenderung fleksibel dan
adaptif.
Sisi Sistem
merupakan sudut pandang dari aspek teknis teknologi informasi. Pada sisi
ini sudah berbagai upaya yang dilakukan para ahli dan praktisi teknologi
informasi untuk membangun sistem komputer yang lebih fleksibel dan adaptif
terhadap perubahan-perubahan kebutuhan dan spesifikasi. Masalahnya kita terbentur
pada keperluan kolaborasi kelompok dan mencoba mengadopsi suatu cara kerja, ia
akan menjadi cenderung tidak fleksibel lagi (sudah menyesuaikan dengan ‘selera’
kerja tertentu). Ketika bertemu dengan kebutuhan organisasi, ada dilemma bahwa
restrukturisasi proses kerja (dan pembuatan teknologi yang mendukung model
organisasi baru) merupakan pekerjaan yang memakan biaya besar dan waktu yang
lama; sementara itu kebutuhan oraganisasi senantiasa berubah dengan cepatnya.
Ketiga sisi
tersebut mencerminkan tiga sudut pandang yang saling melengkapi dalam melihat
sebuah sistem informasi untuk keperluan organisasi. Ada sudut pandang
operasional (sebagai pelaksanaan pekerjaan dalam sistem), ada sudut pandang
praktis (sebagai sekumpulan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan), dan ada
sudut pandang manajerial (untuk memenuhi kinerja organisasi yang diinginkan).
Karena itu, idealnya pengembangan sistem informasi harus mempertimbangkan
ketiga sisi tersebut.
Ada empat pilar
perubahan dalam teknologi informasi yang pada akhirnya juga mempengarui sistem
informasi secara umum. Keempat pilar tersebut yaitu:
1. Telekomunikasi
Perkembangan
teknologi informasi dan konvergensi media komunikasi telah berkembang lebih
jauh lagi bukan hanya sekedar layanan Plain Old Telephone System (POTS)
melainkan telah beralih menjadi layanan berbasis Teknologi Informasi terutama
bagi pengembangan IP Based Telephony, Asynchronous Digital Subscriber Line
(ADSL) dan Video Digital Subscriber Line (VDSL) sebagai tulang punggung
komunikasi berpita lebar (Broadband).
2. Storage Devices
Dalam Annual Global
Technology Outlook, para peneliti IBM menguji dampak yang berlipat ganda
(multiplying) dari trend tersebut. Pertama, peneliti memperhitungkan berapa
banyak data yang mungkin di Internet saat ini. Mereka memperkirakan satu
petabyte informasi – 1015 byte –
atau ratusan kali dari jumlah informasi di perpustakaan terbesar dunia yaitu
the Library of Congress. Kemudian mereka memperhitungkan kemungkinan untuk
tahun 2010, ketika kita akan mendapati data menjadi satu zettabyte (1021 byte) informasi di Internet. Hal tersebut
adalah jutaan petabyte – jutaan kali dengan apa yang mungkin saat ini!
3. Desktop Computing
Jika dilihat dari
sisi penggunaan perangkat keras, telah terjadi pergeseran yang signifikan, dari
penggunaan komputer derngan kemampuan dan kapasitas yang besar (misal
mainframe) untuk melakukan berbagai aktifitas, menjadi pemanfaatan kemampuan
dari sekumpulan komputer dengan kemampuan yang kecil. Fenomena ini dapat
terlihat pada pemanfaatan dominasi PC untuk melakukan berbagai aktifitas yang
dilakukan secara terintegrasi.
4. Internet
Meskipun listrik
melewati lebih dari 250 tahun untuk menjadi suatu bahan baku atau bahan pokok
bagi teknologi saat ini, Internet hanya membutuhkan 30 tahun untuk berkembang
menjadi teknologi yang universal. Diketahui pada akhir 1960-an, Departemen
Pertahan Amerika Serikat membiayai penelitian pertama untuk Internet.
B. REVOLUSI SISTEM INFORMASI
Saat ini kita hidup
di era revolusi komunikasi dan informasi. Teknologi yang sudah ada dan
teknologi yang baru, serta aplikasinya telah membentuk industri komunikasi dan
masyarakat komunikasi.
Revolusi komunikasi
ini menurut Mirabito dan Morgensten dalam bukunya The New
Communications Technologies: Applications, Policy, and Impact menjelaskan
bahwa revolusi komunikasi adalah gabungan antara revolusi dan evolusi.
Singkatnya revolusi komunikasi merupakan perpaduan antara munculnya teknologi
yang baru dan peningkatan teknologi yang lama.
Sebagai contoh
adalah teknologi PC terkini yang bisa menghasilkan karya multimedia yang
menarik. Optical disk kini bisa menampung data yang sangat
banyak, serta satelit yang memudahkan komunikasi antarpribadi.
Salah satu konsep
yang menyebabkan adanya perubahan teknologi komunikasi dan informasi saat ini
adalah sistem komunikasi. Sistem komunikasi tidak hanya terbatas mengenai
pertukaran sistem informasi. Namun juga termasuk alat komunikasi yang kita
gunakan, aplikasinya, serta implikasi yang muncul dari proses produksi,
manipulasi, dan pertukaran informasi.
Konsep lainya
adalah informasi yang dapat didefinisikan sebagai kumpulan simbol-simbol yang
saat dikombinasikan, mampu mengkomunikasikan pesan-pesan. Informasi ini bisa
diterima lewat jaringan telepon, satelit, atau jalur komunikasi lainnya.
Dengan adanya
sistem informasi maka manusia mulai terbiasa menggunakan komputer untuk
menyelesaikan masalah. Akibatnya terbentuklah masyarakat yang berbasis pada
informasi (information society). Masyarakat informasi ini membentuk
pekerjaan baru seperti web designer yang dapat menggunakan jaringan internet
untuk mengambil informasi dari database computer.
Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa teknologi baru informasi dan komunikasi ini memiliki pengaruh
pada struktur sosial masyarakat. Teknologi ini menyebabkan ketergantungan
terhadap sistem yang telah terotomatisasi seperti itu. Masyarakat mulai
mengalami dehumanisasi karena pasar dibanjiri oleh komputer dan dikontrol oleh
sistem komputer.
Revolusi komunikasi
dan sistem informasi juga menyebabkan lahirnya kelas. Hal ini terjadi saat
masyarakat tidak memiliki informasi serta kemampuan dalam mengakses serta
menggunakan teknologi komputer. Bahkan muncul paradoks yang menyatakan bahwa
saat sebagian masyarakat menikmati perkembangan teknologi informasi yang memudahkan
mereka, sebagian masyarakat lain bahkan tidak mampu menggunakannya, seperti
masyarakat desa dan pedalaman misalnya.
Pada akhirnya
kurangnya skill yang sangat dibutuhkan dalam era baru komunikasi ini, akan
membuat sebagian masyarakat terpinggirkan. Dalam dunia kerja. Mereka tidak
dapat bersaing dengan kandidat lainnya karena dibutuhkan kemampuan penggunaan
komputer.
Namun, revolusi
komunikasi dan sistem informasi disisi lain juga memiliki dampak positif.
Misalnya, teknologi komunikasi bisa meningkatkan fasilitas kesehatan dalam
dunia kedokteran, yakni meningkatkan teknik pencitraan. Contoh lain, teknologi
bisa membantu orang yang kurang pendengarannya dengan alat bantu dengar, untuk
mendapatkan komunikasi yang lebih baik dengan dunia disekitarnya.
Fondasi Teknis Sistem Informasi Modern
Jika kita membahas
mengenai revolusi komunikasi dan sistem informasi maka tidak akan lepas dari
perkembangan teknologi digital. Pada awalnya sebelum revolusi komunikasi,
berbagai alat komunikasi masing menggunakan teknologi analog. Contohnya
mikrofon, telepon, serta kamera.
Mirabito dan
Morgenstern mengutip penjelasan Simon Haykin di dalam bukunya yang
berjudul Communication System mengenai analog. Menurut simon,
sinyal analog muncul saat gelombang fisik seperti akustik atau gelombang cahaya
dikonvesikan menjadi sinyal elektrik.
Sementara digital
sebaliknya. Digital memiliki sinyal yang terdiri dari serangkaian kode atau
angka yang tidak kontinu. Lalu apa kelebihan teknologi?
Sistem informasi
dengan teknologi digital memiliki banyak keuntungan.Pertama, sinyal
digital kompatibel dengan komputer sehingga kita dapat mengakses dan memproses
data dengan mudah. Kita bisa memanipulasi kode informasi digital seperti gambar
video, menduplikasi informasi.
Kedua, teknologi digital bisa di-multiplexing atau berbagi saluran
sehingga hemat dalam biaya dan efisiensi tenaga kerja. Dengan sistem multiplexing digital
cepat, efisien dan bersih kualitas sinyalnya.
Ketiga, keutuhan sinyal digital sangat kuat sehingga walaupun dikirimkan dari
jauh dan telah melewati banyak medium, sinyal digital tetap utuh dan tidak
mudah terganggu oleh noise.
Keempat, sistem digital merupakan medium komunikasi yang fleksibel. Informasi
melalui sistem digital dapat membawa informasi mulai dari data komputer hingga
audio atau video digital.
Kelima, perangkat teknologi digital lebih murah dan efisien karena lebih
stabil dan tidak terlalu membutuhkan pemeliharaan khusus.
Akan tetapi
teknologi digital bukan tanpa kelemahan. Proses digital bisa menimbulkan error jika
tidak cukup level yang digunakan untuk merepresentasikan sinyal analog.
Kemudian saat ini kita masih dikelilingi oleh berbagai teknologi dan perangkat
analog seperti telepon, televisi, dan radio. Akan terjadi gegar budaya apabila
kita berusaha memaksakan mengganti seluruh perangkat analog menjadi digital.
Biaya yang akan dikeluarkan oleh industripun akan membengkak. Begitupula dengan
kondisi ekonomi masyarakat.
TENDENSI SISTEM
INFORMASI
Menurut Alter
(1992) ada banyak sisi yang mengalami perkembangan dengan cepat tetapi ada juga
yang masih tertinggal. Kecenderungan teknologi terhadap sistem informasi adalah
:
-
Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen
elektronik
-
Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin
banyak
-
Portabilitas peralatan-peralatan elektronis semakin
meningkat
-
Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut
Sebagaimana
diketahui, kecenderungan peralatan-peralatan masa kini relatif berukuran kecil
sehingga mudah dibawa ( keadaan seperti ini sering disebut portable). Kamera
digital dengan ukuran yang sama dengan kamera analog atau malah lebih kecil
dapat digunakan untuk merekam obyek dengan kualitas gambar lebih tinggi hingga
ratusan buah, yang disimpan pada kartu memori yang berukuran sangat kecil.
Sebuah CD-ROM dapat digunakan untuk menyimpan ratusan buku teks. Notebook
memungkinkan mereka yang sedang berpergian tetap bisa berinteraksi dengan
komputer,dan bahkan dengan melalui handphone,komunikasi data ketempat lain juga
tetap dapat dilakukan, tidak terkendala oleh lokasi. Kini, konektivitas
(kemampuan untuk mengirimkan data diantara peralatan-peralatan berkomputer) tak
hanya mencakup areal lokal, tetapi juga bisa mencapai kebelahan bumi mana saja.
Dengan menggunakan telepon genggam, pengaksesan terhadap surat-surat elektronik
(e-mail) dapat dilakukan. Melalui video konferensi,perbincangan jarak jauh yang
disertai dengan wajah-wajah orang yang sedang bercakap-cakap dapat dilakukan
tidak terkendala oleh lokasi. Pengoperasian komputer dari waktu-kewaktu semakin
mudah, sayangnya masih ada hal yang tertinggal. Sekalipun disiplin ilmu
komputer berkembang dengan pesat termasuk bidang kecerdasan buatan atau
artificial intelligence, sampai saat ini masih sulit untuk menanamkan logika
yang dimiliki manusia ke komputer.